Bumbu Bali yang paling dikenal dan akrab dengan orang Bali adalah Bumbu Rajang atau Base Genep dan Bumbu Kele atau Base Selem. Kedua bumbu ini sangat rumit.dari segi jenis , kuantitas dan kualitas bahan harus diperhatikan dengan sebaik-baiknya. Mengapa...? karena hanya dengan satu rimpang jahe yang busuk atau kualitas yang kurang baik dapat mempengaruhi rasa dari semua bumbu itu sendiri. Itu hanya satu contoh kecil.

Bumbu Bali terbuat dari campuran beraneka ragam rempah rempah. Bahkan dilihat secara kasat mata sepertinya bahan yang dimaksud tidak layak untuk menjadi pelengkap bumbu seperti begarum, mesui dan beberapa bumbu lainnya. Namun bahan itu diperlukan meskipun proporsinya sangat - sangat sedikit namun tanpa kehadiran salah satu bahan tadi dapat dipastikan bahwa bumbu itu belumlah klop.
Kembali ke nilai filosofis yang terkandung dari bumbu Bali. Dalam bumbu bali bahan yang diperlukan akan seperti cabai, bawang merah ,bawang putih,kemiri,ketumbar ,lada hitam,cabe jamu(tabya bun),jahe ,kunyit, kencur, lengkuas,terasi,cengkeh dan masih banyak lagi yang tidak dapat dirinci secara detail.
Walaupun bahan bahan tadi sangat banyak dan bervariasi namun bahan - bahan ini yang dipadukan dengan keahlian juru masaknya dalam meraciknya mampu menghasilkan rasa yang sangat khas dan pas dilidah .Bahkan membuat orang yang menikmati selalu ketagihan dan selalu ingin  mencobanya.
Dalam bumbu yang sudah diracik tadi tidak lagi kelihatan dominasi salah satu bahan. Si cabe yang sombong karena panas dan pedas, si lengkuas yang hangat dan kadang kadang membuat gatal tenggorokan, si bawang yang membuat mata pedih,si terasi yang beraroma kurang sedap tidak lagi menunjukkan keangkuhannya. Sebaliknya mereka bersatu padu dalam menghasilkan satu keindahan rasa yang terwujud dalam bumbu rajang (geneb) dan bumbu kele(base selem).
Begitu juga manusia pada zaman yang serba edan sekarang ini. Semestinya mereka bisa mencontoh bahan bahan dalam bumbu bumbu ini. Seharusnya mereka mampu menjadikan perbedaan sebagai suatu kekuatan, bersatu padu membangun bangsa, sehingga bangsa ini menjadi lebih kuat dan bermatabat. Bukan sebaliknya,saling sikut dan justru mencari kesalahan orang lain dan mengaku diri paling hebat dan paling bermatabat.
Seperti dalam bahan bahan bumbu, mereka tidak mempermasalahkan si kunyit yang berkulit kuning, si terasi yang baunya menyengat luar biasa, si cabe yang pedas,namun mereka justru menjadikan perbedaan itu sebagai  suatu kekuatan sehingga perbedaan - perbedaan itu membaur menjadi satu dan nyaris tidak dapat dikenali lagi.

HIDUP BASE KELE .....HIDUP BASE GENEP.......!!!!!!

Leave a Reply